seorang gadis kecil berdiri, terdiam ditengah persimpangan.
ia menoleh ke kiri. tak lama kemudian ke kanan.
wajahnya tampak bingung.
aku terus mengamatinya.
sesekali ia menyeka kilauan air yang jatuh dari ujungnya.
lalu ia tampak kesal.
kupikir, ia pasti tak suka dirinya menangis.
kupikir, ia tak mau terlihat lemah.
seakan dapat membaca pikirannya
aku mengerti bahwa
ia, dirinya, sedang diantara dua pilihan.
seakan membenarkan dugaanku
ia melangkah ke kanan, lalu ragu, dan kemudian ia mundur
berdiri lagi di tempatnya semula
ada apa dengan dirinya?
ia kini terduduk lesu
tangannya memeluk lutut
kepalanya menengadah ke atas, menatap langit abu-abu
ia memejamkan kedua matanya
kini
lagi
air mata jatuh dari kedua pelupuk matanya
hei, apa ini?
mengapa aku menangis?
mengapa aku menangis sama sepertinya?
aku menatap gadis itu
gadis itu pun menatapku
sekejap kedua mata kami bertemu
kini semua jelas.
kini terlihatlah cermin besar dihadapanku
aku mengerti
gadis itu aku
itu aku
yang berdiri bimbang
yang menyeka air mata dengan kesal
yang terduduk layu
itu aku
No comments:
Post a Comment