aku.
menanti kehadiranmu
ditengah keramaian
kamu.
menghampirimu dengan motor warna toscamu
dan sebuah senyuman manis
kita.
berdua saling memberi kenyamanan
aku.
mensyukuri namun pula menyesali keadaan ini
kamu.
hanya mencoba menjalani dan menikmati
kita.
berdua begitu sama
begitu pula berbeda
aku. kamu. kita.
bersama ditengah keramaian
dengan pikiran dan keteguhan masing-masing
aku. kamu. kita.
tiada kata yang lagi dapat melukiskannya
namun, keberadaanmu yang begitu nyaman
begitu ringan
seperti udara yang membahagiakanku
selalu ternoda
oleh setetes perih, pedih, kekhawatiran
ya Tuhan
mengapa harus semenyakitkan ini?
"cinta adalah gejolak menyenangkan disaat ia menyakitkan"
itulah jawabmu
dan memang itulah yang kini kurasa
dan akan selalu kurasa
sampai kapanpun
sampai waktu memberikan secuil bagiannya untuk
aku. kamu. kita.
No comments:
Post a Comment